Aku berdecak tak menyangka
Sebuah letupan pertama
Ranah berwarna coklat
Adalah saksi senyum sederhana
Tipis dan melengkung
Yang diyakini itu adalah kamu
Satu
kalimat yang tak mungkin ku lupa
Di depan
sebuah pintu tua
Yang
berbatas kayu yang rapuh
Awal dari
lara
Kau bilang
aku sahabatmu
Lalu kau
tanya selalu
Tentang kabarku
Malam itu
Namun di suatu
pagi
Kamu hadir tanpa
hati
Lalu kamu lari
Tanpa tanda tak
berarti
Kau bilang aku
sahabatmu
Suatu pagi kita
bertemu
Namun senyummu kuyu
sebenarnya ini masih ada lanjutannya dan lumayan panjang, sih.. tapi gimana, ya? takutnya nanti ada yang merasa. ehhhh ntar GR lagiiii... dikata gue belum move on.
yaudah itu dulu yey? ._." *njir nggak jelas-___-
0 Komentar