Sudah lama tanganku tak mengenal kertas dan tinta
Sudah lama otakku tak mengenal sajak-sajak indah
Tak bermaksud untuk meninggalkan penggalan itu
Tapi hanya angkuh dengan kebahagiaan yang tak diinginkan
Tak bermaksud untuk menggoyahkan sajaknya
Hanya menjadikan kebahagiaan ini sebagai
Bagian dari kebahagiaan yang sesungguhnya
Kebahagiaan ini mungkin telah terenggut
Dengan ayat-ayat suci ini
Tapi kata orang baik, ini pengorbanan
Kertasnya sekarang kosong
Dari goresan tinta dan pensil kayu
Tak ada dali tangan yang tergelitik
Mengiringi nyanyian hati
Yang mengiringi sedihnya nurani
Dan yang mengiringi letihnya jiwa
Sekarang letihku bertambah
Sedihku semakin menyayat
Tapi apa daya
Tangan ini sudah mati
Tangan ini sudah tak mampu menuliskannya lagi
0 Komentar