![]() |
Olin, Wahyu, dan Kenzo ketika memimpin senam |
Ada rasa sedih saya yang tersimpan sampai saat ini. yaitu ketika saya belum sempat menceritakan mengenai pengalaman pertama saya terjun di masyarakat. rencana ini sudah terbesit ketika KKM berlangsung. namun sayangnya saya tidak membawa laptop. sehingga saya harus menangguhkan ide saya itu yang hingga saat ini belum terealisasi dan cenderung basi. untuk menebus semua itu, mau tidak mau saya harus share laporan ini dengan tujuan agar setiap pengalaman menarik saya dapat dibaca oleh orang lain. berikut adalah laporan individu saya mengenai KKM di Donomulyo Kabupaten Malang.
LAPORAN
INDIVIDU
KULIAH KERJA MASYARAKAT
(KKM)
KELOMPOK 170 POSDAYA MASJID AL-HIKMAH
DUSUN
KALISANGKRAH DESA SUMBEROTO KECAMATAN DONOMULYO
KABUPATEN
MALANG
Nama : Izzatul
Ulya
NIM :
15230082
Jurusan : Hukum Tata
Negara (Siyasah)
Kuliah Kerja
Masyarakat (KKM) Tematik Posdaya merupakan salah satu program kampus yang
berupa pengabdian dan pemberdayaan
masyarakat. Program yang dijalankan mahasiswa ini, biasanya berlangsung selama
satu bulan setiap tahunnya pada waktu dan tempat yang telah ditentukan. Kegiatan
ini bertujuan untuk menjalin kesinambungan antara mahasiswa dan masyarakat.
Selain itu KKM Tematik Posdaya ini berperan untuk pembentukan posdaya dan
mengembangkannya sebagai penyelesaian masalah-masalah sosial seperti
kemiskinan.
KKM
Tematik Posdaya untuk tahun 2017, dilaksanakan dari tanggal 05 Juli hingga
tanggal 5 Agustus oleh mahasiswa semester lima UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang. Kegiatan ini menyebarkan beberapa mahasiswa di beberapa wilayah di
Malang, seperti Sumbermanjing, Kalipare, Kasembon, Donomulyo, dan lain-lain.
Untuk setiap kelompok terdiri dari dua belas mahasiswa dari lintas keilmuan
pada setiap Posdaya. Secara khusus untuk KKM kelompok 170 bertempat di Dusun
Kalisangkrah, Desa Sumberoto, Donomulyo.
Desa
Sumberoto merupakan salah satu desa terbesar di Kecamatan Donomulyo yang
memiliki banyak potensi dalam bidang pariwisata, seperti Pantai Modangan dan
Kedung Jembar. Selain itu, Desa Sumberoto juga memiliki potensi dalam bidang
kewirausahaan, seperti kerajinan bambu dan budidaya ayam petelur. Di tempat ini
pula terdapat banyak potensi sumber daya alam yang melimpah seperti lahan yang
luas, penanaman coklat, jahe merah, kopi, dan beberapa sektor pertanian.
Langkah
pertama dari kelompok kami adalah membuka ruang terhadap masyarakat untuk menyampaikan
keluh kesah dalam bidang sosial dengan cara mengunjungi setiap rumah. Kami juga
melaksanakan kunjungan beberapa tokoh masyarakat Sumberoto untuk pendekatan dan
memperkenalkan keberadaan kami sebagai mahasiswa KKM UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang. Kegiatan ini juga sebagai observasi dan pendataan masyarakat yang
berlangsung pada minggu pertama.
Selain
kegiatan silaturrahim kepada masyarakat, pada minggu pertama kelompok kami juga
mengikuti kegiatan rutinan masyarakat setempat, seperti pembacaan diba’, yasin,
dan tahlil. Selain itu juga terdapat kegiatan rutin tiap bulannya, yakni
posyandu balita. Hal ini merupakan pengalaman pertama kali saya mengikuti
kegiatan ini. Saya mendapatkan pengetahuan baru sehingga saya merasa senang.
Langkah
selanjutnya adalah menyususun program kerja. Setelah mendengar dan melihat
permasalahan yang ada pada desa tersebut terutama lingkungan posdaya, kami
mulai menyusun program kerja baik di bidang ekonomi, sosial, dan lain-lain.
Pada minggu kedua tersebut kami juga mulai menyampaikan dan melaksanakan
program kerja. Dimulai dari bidang pendidikan yang mana kelompok kami dibagi
menjadi dua kelompok, yakni delapan anggota di MIN Sumberoto, dan tiga anggota
di RA Perwanida I. Selain pengajaran formal, kelompok kami juga melaksanakan
pengajaran non-formal di Madin Hidayatul Mubtadi’in. Kebetulan saya mendapat
tugas di RA dan Madin. Kegiatan ini juga merupakan pengalaman pertama saya
mengajar. Saya sempat meragukan kemampuan saya untuk mendekati anak-anak seusia
mereka. Tapi setelah melakukan pendekatan terhadap mereka, saya mulai tahu
bagaimana cara agar mereka mau mendengar dan menghargai tanpa harus membentak.
Pada
minggu ketiga, kelompok 170 masih menjalankan beberapa program kerja pada
minggu pertama dan kedua. Pada minggu ini, kami juga disibukkan dengan
penyusunan strategi untuk program kerja selanjutnya. Kami bergantian berangkat
ke Malang untuk pengajuan proposal di beberapa lembaga dan perusahaan. Kami
sempat bingung bagaimana membagi waktu agar tidak mengorbankan kegiatan
mengajar kami, terutama pengajaran di Madin. Bersyukur karena tidak ada satupun
yang kami korbankan.
Pada
minggu terakhir merupakan puncak pelaksanaan program kerja. Beberapa program
kerja tersbesar kami adalah turnamen bola voli desa sumberoto dan pengajian
umum. Kami disibukkan dengan persiapan program kerja tersebut, sedang kegiatan
mengajar tetap berjalan. Pada kegiatan turnamen bola voli, saya senang karena
saya dapat melihat lebih banyak elemen masyarakat yang berkumpul. Dalam
kegiatan ini pula, juga sebagai tahap pengenalan mahasiswa KKM dalam lingkup
yang lebih luas. Kegiatan KKM 170 kami tutup dengan acara pengajian umum yang
tidak kalah besar dengan turnamen bola voli. Bahkan dalam acara penutupan ini
juga sebagai ajang penunjukan hasil dari program kerja kelompok kami di hadapan
tokoh dan masyarakat Desa Sumberoto.
Kami berharap untuk
kelompok KKM tahun berikutnya, agar lebih baik dan lebih mendengar masyarakat.
Hal yang terpenting adalah lebih menunjukkan identitas bahwa KKM dari UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang adalah Tematik Berbasis Masjid yang menjadi
pembeda dengan universitas-universitas lain di Malang.
0 Komentar